Assalamualaikum wr. wb.
Annyeonghaseyo :D
Haii teman-teman semuanya :D
Kali ini ulya posting entri tentang BATUK. Sekarang ini emang lagi ngehits banget si batuk dimana-mana, terutama orang-orang disekitar ulya nih, banyak banget yang pada batuk, kasian juga dengernya -_-
Ada yang batuknya batuk berdahak dan ada juga yang batuk kering. Nah sayangnya, beberapa teman-teman yang sedang mengalami batuk ini berusaha melakukan swamedikasi alias pengobatan sendiri tanpa memperhatikan batuk apa yang mereka derita.
Pertanyaannya, "Emang ngefek obat yang dipakai batuk berdahak sama batuk kering ? emang beda ?"
Yaa jelas beda dong, nama batuknya aja udah beda. Dan hati-hati nih, pemakaian obat batuk yang tidak sesuai dengan jenis batuk tidak akan memberikan efek terapi apapun, dan juga dapat membawa dampak buruk lho. Jadi harus gimana dong ? nah ini dia nih yang mau dibahas di postingan kali ini. Yuk capcussss :D
Apa itu Batuk ?
Batuk adalah suatu refleks fisiologi pada keadaan sehat maupun sakit dan dapat ditimbulkan oleh berbagai sebab. Refleks batuk lazimnya diakibatkan oleh rangsangan dari selaput lendir saluran pernapasan, yang terletak dibeberapa bagian dari tenggorokan. Batuk merupakan suatu mekanisme fisiologi yang bermanfaat untuk mengeluarkan dan membersihkan saluran pernapasan dari dahak, zat-zat perangsang asing, dan unsure infeksi. Dengan demikian, batuk merupakan suatu mekanisme perlindungan (Halim, 1996).
Apa Penyebab Batuk ?
Refleks batuk dapat timbul akibat radang (infeksi saluran pernapasan), alergi (asma), sebab-sebab mekanis (asap rokok, debu, tumor paru-paru), perubahan suhu yang mendadak, dan rangsangan kimiawi (gas, bau). Batuk terutama disebabkan oleh infeksi virus, misalnya virus selesma, influenza, cacar air, dan radang pada cabang dan hulu tenggorokan. Penyebab lain batuk adalah peradangan dari jaringan paru-paru, tumor, dan juga akibat efek samping beberapa obat. Batuk juga merupakan gejala terpenting pada penyakit kanker paru, selanjutnya batuk adalah gejala lazim pada penyakit tifus dan radang paru.
Apa Saja Jenis-Jenis Batuk ?
Jenis dari batuk sangat penting untuk diketahui untuk memberikan terapi pengobatan yang tepat sesuai dengan jenisnya.
1. Batuk Produktif
Batuk ini dikenal dengan istilah batuk berdahak. Merupakan suatu mekanisme perlindungan dengan fungsi mengeluarkan zat-zat asing ( kuman, debu dan sebagainya ) dan dahak dari batang tenggorokan. Maka, jenis batuk ini tidak boleh ditekan.
Seringkali penyebab batuk berdahak adalah permasalahan lokal pada saluran napas atas. Terdapat lima kemungkinan penyebab batuk berdahak. Pertama, adanya inflamasi atau peradangan yang dapat menyebabkan batuk berdahak dan juga dapat menyebabkan batuk tidak berdahak.
Kedua, infeksi saluran napas atas yang dapat disebabkan oleh bakteri atau bisa juga disebabkan oleh virus. Sinusitis, Bronkitis, dan TBC adalah penyakit yang sering menyebabkan batuk produktif yang membandel. Apabila TBC sudah pasti dapat dieliminasi, maka dokter akan berusaha mencari penyebab lain dari infeksi.
Ketiga, asap rokok, kendaraan bermotor dan polusi juga dapat menyebabkan batuk yang membandel. Satu satu cara pencegahannya adalah dengan berhenti merokok dan sedapat mungkin menjauhkan asap dari rumah, misalnya dengan menggunakan exhaust.
Keempat, COPD yang memburuk dengan komplikasi juga dapat menyebabkan batuk yang membandel. Kelima, adanya pilek yang berlebihan dan atau asam lambung yang naik, meskipun jarang, namun bisa menyebabkan batuk berdahak yang membandel.
Hal pertama yang dapat dilakukan adalah menghindari semua iritant seperti asap rokok, debu, asap kendaraan bermotor (dengan memakai masker misalnya). Karena untuk mendapatkan pengobatan yang optimal adalah dengan melakukan kombinasi obat dan melakukan pencegahan. Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan sehingga dapat melakukan diagnosis yang pasti. Dan antibiotika biasanya hanya hanya akan diberikan apabila ada indikasi infeksi yang jelas.
2. Batuk non Produktif
Batuk ini dikenal dengan istilah batuk kering. Bersifat kering tanpa adanya dahak, misalnya pada batuk rejan atau memang pengeluarannya tidak mungkin. Batuk jenis ini tidak ada manfaatnya, maka haruslah dihentikan (Tan & Kirana, 1978).
Batuk kering dapat disebabkan diantaranya karena, pertama reaksi alergi. Batuk kering juga bisa disebabkan oleh reaksi alergi. Biasanya batuk diikuti dengan kondisi tenggorokan gatal, dan mata yang memerah atau iritasi. Coba temukan pemicu alergi jika ingin menghentikan batuk kering yang dialami.
Kedua, akibat efek samping obat-obatan yang dikonsumsi. Sifat dari beberapa obat (salah satunya untuk mengontrol tekanan darah) memang bisa memicu batuk kering.
Ketiga, Refluks asam yaitu ketika makan makanan pedas, jumlah asam lambung biasanya meningkat. Bahkan pada beberapa kasus, asam mengalami refluks atau naik ke tenggorokan. Itulah salah satu penyebab dari batuk kering.
Keempat, adalah tanda penyakit serius seperti kanker, gagal jantung, sampai radang paru-paru. Biasanya batuk kering juga diikuti dengan berbagai gejala lain seperti napas pendek, pandangan kabur, tubuh membengkak, dan kondisi mengkhawatirkan lainnya.
Bagaimana Pengobatan Masing-Masing Jenis Batuk ?
1. Batuk Produktif (Batuk Berdahak)
Untuk batuk berdahak, obat batuk yang biasa digunakan sering disebut sebagai ekspektoran.
Ekspektoran adalah senyawa yang mempermudah atau mepercepat pengeluaran
sekret atau dahak dari saluran pernafasan. Contoh ekspektoran yang
sering digunakan adalah guaifenesin, gliseril guaikolat, ammonium
klorida, bromheksin, dan succus liquiritiae. Berdasarkan kerjanya,
ekspektoran sendiri dibagi lagi atas:
- Mukolitik
Mukolitik
bekerja dengan mengubah sifat fisikokimia sekret/dahak, terutama dengan
menurunkan viskositas (kekentalan) dahak. Contoh mukolitik yaitu
bromheksin, ambroksol, dan asetilsistein.
- Sekretolitik
Sekretolitik
bekerja dengan meningkatkan sekresi bronkhus dan dengan demikian
mengencerkan lendir. Contoh sekretolitik adalah minyak atsiri (misalnya
oleum Anisi, Menthae, Thymi).
- Sekretomotorik
Sekretomotorik
bekerja dengan merangsang kerja silia sehingga gerakan sekret/dahak
meningkat dan cepat dikeluarkan. Contoh sekretomotorik adalah
β-simpatomimetik.
Ada
beberapa hal yang anda perlu pastikan untuk dihindari. Berikut adalah
beberapa hal yang harus diantisipasi selama pengobatan :
| |
2. Batuk Non - Produktif (Batuk Kering)
Sebelum
Anda memilih obat batuk kering, sebaiknya kenali dulu jenis batuk yang
akan diobati, apakah benar-benar batuk kering atau malah batuk berdahak
yang disangka kering. Karena tak jarang pasien yang di temui sehari-hari
mengatakan batuknya kering, padahal setelah diperiksa ternyata
berdahak. Kebanyakan dari mereka beranggapan batuk kering adalah batuk
yang tidak mengeluarkan dahak ketika batuk, sekilas memang benar, namun
pada kasus batuk berdahak tapi dahaknya tidak bisa keluar maka tetaplah
itu disebut sebagai batuk berdahak dan bukan batuk kering. Jadi batuk
kering itu adalah batuk yang tidak menghasilkan dahak atau lendir dan
bukan semata-mata batuk yang dahaknya tidak keluar ketika dibatukkan.
Prinsip
mengobati batuk kering yaitu dengan cara menekan batuk, istilah yang
sering digunakan yaitu antitusif (antitussive), artinya agen tersebut
akan menekan rangsangan batuk sehingga akan mengurangi bahkan
menghilangkan batuk kering.
Obat batuk kering yang bersifat antitusif ini yaitu produk yang mengandung: dekstrometorfan (dextromethorphan) dan Pholcodine.
Dua produk itulah yang sering kali diresepkan dan banyak tersedia di
apotek maupun toko obat karena tergolong aman dan andapun dapat
membelinya tanpa resep dokter.
Obat Batuk Kering Kombinasi
Beberapa produk
obat batuk kering kombinasi telah banyak tersedia, yang menggabungkan
penekan batuk (antitussive) dengan dekongestan dan/atau antihistamin.
Antihistamin
dapat mengurangi rasa gatal di tenggorokan sehingga dapat mengurangi
dorongan untuk batuk, dan beberapa obat antihistamin juga memiliki efek
penenang yang dapat membantu tidur nyenyak. Namun tidak boleh digunakan
semata-mata sebagai obat tidur.
Jika yang anda
alami adalah batuk kering, maka harus menghindari produk yang mengandung
kombinasi ekspektoran dan dekongestan, karena obat batuk tersebut untuk
batuk berdahak dan hanya berguna untuk membantu mengeluarkan dahak yang
susah keluar. Dekongestan seperti pseudoefedrin juga dapat menyebabkan insomnia dan kegelisahan.
Berkumur air garam atau obat kumur antiseptik / kumur anti-inflamasi juga dapat membantu meringankan batuk kering.
Penting !
Jangan
gunakan obat batuk jenis ekspektoran yang berfungsi mengeluarkan dahak
untuk mengobati batuk kering karena hal ini justru dapat menimbulkan
batuk berdarah pada penderitanya. Untuk penderita asma, penggunaan
antitusif tidak disarankan jika tidak benar-benar diperlukan karena
dapat menimbulkan sesak sementara batuk sendiri diperlukan sebagai suatu
refleks dan mekanisme pertahanan tubuh untuk mengeluarkan benda asing.
Sumber: pelbagai sumber :)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar