Sabtu, 07 Desember 2013

THE IMPORTANCE OF A PHARMACIST COMMITTED TO BE A LEADER IN THE PUBLIC EYES

Assalamualaikum.
Hay hay :D
posting posting lagi yuk :D
Posting apa kali ini ? Kali ini, ulya mau posting essay.
Tentang apa tuh ? ya tentang farmasis dong :D
Jadi gini, ini essay ulya buat sebagai persyaratan untuk mengikuti Latihan Kepemimpinan dan Managemen Mahasiswa Farmasi (LKMM II) yang diadakan oleh ISMAFARSI yang waktu itu berlokasi di Fakultas Farmasi Universitas Surabaya :D
Ntar dulu, ntar dulu.. ISMAFARSI itu apaan ? ISMAFARSI itu adalah singkatan dari Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia. Jadi ini merupakan organisasi perkumpulan para mahasiswa farmasi Indonesia. Organisasi ini bener-bener yahut deh, top begete. Why ??
Soalnya disini, para mahasiswa farmasi benar-benar difasilitasi deh, apa aja ? apapun!!! pokoknya organisasi ini benar-benar amat sangat luar biasa bermanfaat sekali bagi mahasiswa *ngalay :D
Disini juga kita akan mendapatkan teman-teman yg banyak yang sama-sama sefarmasi, jadi banyak kenalan baru :D
Oke cukup... Ulya kembali ke essay. Jadi kenapa kok posting essay ?
Tentu saja ini untuk membantu beberapa teman-teman yang mungkin saja sedang membutuhkan essay dengan tema yang sama, hehehe
Eitsss.. *ada tapinyaaa.. Tapi ini sebagai referensi, bukan untuk di jiplak.. okeyh..
Semoga essay ini setidaknya dapat membantu teman-teman dan bermanfaat untuk kita semua  :D



The Importance Of A Pharmacist Committed To Be A Leader In The Public Eyes

Kepemimpinan merupakan hal yang sangat menarik dan penting, karena seorang pemimpin akan membawa pengaruh kepada sekitarnya, entah itu pengaruh positif atau negatif. Setiap kondisi yang ada dalam berbagai area kehidupan baik dalam dunia bisnis, dunia politik, kehidupan keluarga, dan lain-lain sangat bergantung dari kepemimpinan yang ditunjukkan oleh sang pemimpin.

Tantangan kepemimpinan merupakan suatu kondisi bagaimana seorang pemimpin melakukan banyak hal yang luar biasa dalam suatu organisasi yang dipimpinnya, didalam kondisi yang sulit sekalipun. Untuk itu diperlukan komitmen mendasar yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin agar mereka dapat berjalan dan membimbing orang lain untuk mencapai puncak keberhasilan.
Farmasis harus memiliki karakter seorang pemimpin. Kepemimpinan sangat berkaitan dengan kesadaran akan arti diri, dan penetapan tujuan bersama. Bagaimana membawa kelompok yang dipimpin untuk mencapai tujuan bersama. Seorang pemimpin harus dapat mengambil keputusan dengan bijak, tepat dan cepat. Pengambilan keputusan memerlukan kemampuan untuk memahami persoalan dengan utuh, menentukan keputusan di antara pilihan-pilihan, serta ketegasan setelah menetapkan keputusan. Di tengah-tengah situasi genting, dengan banyak alternatif, farmasis harus dapat mengambil keputusan dengan baik. Seorang pemimpin juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Komunikasi yang baik harus mencakup perkataan yang jelas dan ringkas. Memberikan konsultasi, informasi dan edukasi dengan cara yang bijak.
Dalam nine star pharmacist pun, farmasis dituntut untuk menjadi seorang leader. Leader disini adalah leader dalam artian multidisiplin. Kepedulian di daerah di mana penyedia layanan kesehatan sangat minim atau tidak ada, apoteker wajib memposisikan diri sebagai pemimpin dalam kesejahteraan seluruh pasien dan masyarakat. Kepemimpinan yang dimaksud termasuk kasih sayang dan empati serta visi dan kemampuan untuk membuat keputusan, berkomunikasi, dan mengatur secara efektif.
Ada lima hal yang paling mendasar yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang berhasil dalam berbagai organisasi atau situasi. Kelima hal mendasar tersebut adalah:
1.    Menantang Proses.
Pemimpin adalah seorang pelopor, orang yang bersedia melangkah keluar dan memasuki apa yang belum diketahui. Mereka bersedia mengambil risiko, melakukan inovasi dan percobaan supaya bisa menemukan cara baru yang lebih baik untuk melakukan banyak hal yang baru pula. Komitmen kepemimpinan saya dalam hal ini adalah :
·      Mencari kesempatan untuk mengubah, mengembangkan, membuat inovasi dan    meningkatkan kreativitas saya untuk menyajikan cara baru yang lebih baik lagi.
·      Melakukan eksperimen, mengambil resiko dan belajar dari kesalahan yang telah terjadi dan menjadikannya sebagai motivator untuk lebih baik lagi.
2.    Mengilhamkan Wawasan Bersama.
       Pemimpin mempunyai hasrat untuk membuat sesuatu terjadi, untuk mengubah cara, menciptakan sesuatu yang tidak ada seorangpun yang pernah menciptakannya sebelumnya. Supaya bisa mengajak orang lain memiliki wawasan, pemimpin harus mengenal pengikutnya dan berbicara dalam bahasa mereka. Pemimpin mengkomunikasikan tujuan mereka melalui bahasa yang jelas dan gaya yang ekspresif. Antusiasme dari seorang pemimpin akan menular kepada anggota tim lainnya. Komitmen kepemimpinan saya dalam hal ini adalah :
·      Meningkatkan semangat bersama
·      Mengajak orang lain dalam wawasan bersama dengan mengimbau nilai-nilai, perhatian, harapan, dan impian mereka.

3.    Memungkinkan Orang Lain Bisa Bertindak.
            Pemimpin yang baik, menarik dukungan dan bantuan semua orang untuk membuat suatu hal dapat berjalan dengan baik. Pemimpin memungkinkan orang lain bisa bertindak, bukan dengan cara menimbun kekuasaan sendiri, melainkan memberikannya kepada orang yang tepat. Komitmen kepemimpinan saya dalam hal ini adalah :
·      Menganjurkan kerjasama dengan mengemukakan tujuan yang penuh kerjasama dan membina kepercayaan satu sama lain .
·      Mengembangkan orang lain dengan memberikan kekuasaan, menyediakan pilihan, mengembangkan kecakapan, memberikan tugas penting dan dukungan.
    4.     Menjadi Penunjuk Jalan.
            Pemimpin adalah seorang yang memberikan teladan. Mereka adalah orang yang berjalan lebih dulu dan memberikan contoh dan membina komitmen melalui tindakan sehari-hari yang sederhana, yang menciptakan kemajuan dan momentum. Pemimpin menjadi penunjuk jalan melalui contoh pribadi dan pelaksanaan yang penuh pengabdian. Perbuatan seorang pemimpin jauh lebih penting daripada kata-kata mereka dan harus konsisten dengan kata-kata mereka. Komitmen kepemimpinan saya dalam hal ini adalah :
·      Memberikan teladan dengan berperilaku dengan cara yang benar dan konsisten.
·      Mencapai kemenangan kecil yang meningkatkan dan membina komitmen bersama
5.         Mendorong Hati.
            Seorang pemimpin mendorong anggota timnya untuk tetap menguatkan hati mereka dan tetap berjalan. Salah satu bagian tugas pemimpin adalah menunjukkan kepada anggota timnya bahwa mereka bisa menang. Hal penting lainnya adalah memberikan penghargaan dan pengakuan bagi keberhasilan anggota tim, mulai dari tindakan yang sederhana sampai memberikan hadiah. Komitmen kepemimpinan saya dalam hal ini adalah :
·      Menghargai individu atas keberhasilan yang dicapainya
·      Merayakan keberhasilan tim yang dapat menjadi memotivasi serta menarik orang lain untuk keberhasilan yang sama bahkan jauh lebih tinggi.
            Komitmen adalah suatu sikap kebulatan tekad yang dimiliki oleh seseorang di dalam mencapai sebuah tujuan, tanpa dapat dipengaruhi oleh keadaan apapun juga, hingga tujuan tersebut tercapai. Komitmen menunjukkan kepada orang lain bahwa kita memiliki keyakinan. Mereka akan percaya kepada kita hanya jika kita percaya kepada tujuan kita sendiri.
            Di dalam mencapai sebuah tujuan, komitmen sangatlah berperan penting di dalamnya. Apabila kita memiliki komitmen, maka cita-cita yang hendak kita capai akan lebih mudah terlaksana. Karena pentingnya komitmen ini, maka sebelum menjalankan komitmen, setiap langkah yang akan dijalani di dalam mencapai tujuan tersebut, harus benar-benar direncanakan dengan matang. Dan setelah kita yakin dengan langkah-langkah tersebut, barulah kita dapat berkomitmen. Satu lagi, kita sebagai umat yang beragama, kita tetap minta dukungan Tuhan dalam menjalankan komitmen kita, semoga cita-cita yang hendak dicapai dapat terlaksana sesuai kehendak Tuhan.
Ada beberapa sifat sebenarnya yang terkandung dalam suatu komitmen, inilah sifat komitmen tersebut :
1.                  Komitmen diawali dari hati.
Ada orang yang menginginkan agar segalanya sempurna sebelum bersedia untuk mengambil komitmen apa pun. Namun komitmen selalu mendahului prestasi. Jika ingin membuat perbedaan dalam kehidupan orang lain sebagai seorang pemimpin, periksalah hati kita terlebih dahulu, apakah kita benar-benar berkomitmen ?
2.                  Komitmen diuji oleh tindakan. 
Membicarakan komitmen adalah suatu hal. Bertindak melakukannya adalah hal yang berbeda. Satu-satunya ukuran dari sebuah komitmen adalah tindakan.
3.                  Komitmen membuka pintu menuju prestasi.
Sebagai seorang pemimpin, kita akan menghadapi banyak hambatan serta perlawanan. Akan ada saatnya ketika komitmen menjadi satu-satunya hal yang mendorong kita untuk terus maju. Komitmen merupakan musuh dari penolakan, karena komitmen adalah janji serius untuk terus maju dan bangkit, tak peduli berapa kali pun kita terjatuh.  Jika ingin mencapai sesuatu yang besar, kita harus punya komitmen.
            Menjadi seorang farmasis sendiri tidaklah mudah, banyak hal yang harus dikuasai, dipersiapkan, dan dilakukan. Tuntutan atas keprofesian farmasi yaitu seorang apoteker pun sangat banyak. Apoteker dituntut untuk memberikan pelayanan penuh kepada masyarakat, dituntut untuk bekerja sama dengan profesi kesehatan yang lain, dan yang paling penting dituntut untuk selalu up to date. Banyak hal yang dituntut dari seorang apoteker untuk pengabdian ke profesiannya, tapi pandangan yang didapatkan apoteker saat ini terutama pada pihak masyarakat sendiri masih sangat kurang. Bahkan seorang apoteker yang berada di rumah sakitpun dalam penanganan obat, terapi dan hal yang berkaitan dengan pengobatan yang lain masih dipanggil dengan sebutan “dokter”. Paradigma yang seperti inilah yang masih berkembang di masyarakat kita, mereka tidak begitu mengenal siapa dan apa pekerjaan dari seorang apoteker, selalu saja seorang dokter yang menonjol dan menjadi anggapan pembawa kesembuhan dari pihak masyarakat sendiri.
            Salah satu cara untuk merubah pandangan dan paradigma masyarakat yang demikian adalah dengan menunjukkan diri, tunjukkan diri kita bahwa kita mampu menjadi seorang pemimpin dan  kita adalah pemimpin. Oleh karena itu, ayo para farmasis-farmasis Indonesia, tunjukkan diri kita, bakat dan potensi kita. Kompetensi yang kita miliki tidak kalah dengan kompetensi yang dimiliki profesi kesehatan yang lain, terutama dokter. Tunjukkan diri, tunjukkan bahwa kita bisa, kita hebat, kita kuat, kita seorang FARMASIS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar